Representasi data merupakan cara untuk meletakkan sebuah nilai dalam
memory komputer. Representasi data ini terdiri dari beberapa bilangan
yang biasa disebut tipe data dalam pemograman. Tipe data yang biasa kita
kenal dan kita gunakan dalam memprogram sebuah aplikasi adalah tipe
data Integer, Float, Char, Double. Untuk tipe data integer dan char,
terdiri dari dua yaitu Unsigned dan Signed. Tipe data Char atau Integer
yang diikuti dengan kata Unsigned akan menghasilkan nilai positif semua
karena tipe data ini tidak mengenal tanda didepannya (-). Sedangkan tipe
data Chat atau Integer yang diikuti oleh signed, (biasanya tidak
dituliskan) akan terdapat nilai negative nya karena bilangan ini
mengenal tanda yang ada didepan nilai (-). Tipe data Char dan integer
menghasilkan bilangan bulat (tidak berkoma). Sedangkan tipe data Float
dan Double menghasilkan bilangan berkoma. Untuk merepresentasikan
bilangan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel tersebut merupakan contoh representasi tipe data Integer yang
terdiri dari 4 bit. Pada sisi Signed, terdapat bilangan negative dimana
MSB dari bilangan biner tersebut bernilai 1. Dan begitu juga jika kita
menggunakan tipe data integer yang memiliki data sebesar 32 bit. Untuk
mengetahui panjang data tersebut kita dapat merubah nilai seperti pada
tabel contoh bilangan yang 4 bit, untuk 32 bit banyaknya bilangan biner
adalah 32. Jadi dengan ini kita dapat mengetahui batas nilai maximal dan
minimal dari sebuah tipedata.
Berikut ini adalah contoh beberapa representasi bilangan biner untuk bilangan heksadesimal
+5 dan -5 serta +7 dan -7.
ASCII (American Standard Code for Information Interchange)
Data ASCII mewakili karakter alfanumerik dalam memori sistem komputer.
Format Data yang digunakan adalah 7 bit, dimana bit yang ke 8 digunakan
untuk memuat parity. dalam komputer pribadi, kumpulan karakter extended
ASCII menggunakan kode 80 H-FF H. karakter extended ASCII menyimpan
huruf-huruf asing dan tanda baca, karakter greek (Yunani), karakter
matematika, karakter-karakter box drawing, dan karakter-karakter khusus
lainnya. Data ASCII dapat disimpan dalam memori menggunakan direktif
khusus program assembler yaitu Define Byte (DB) atau Byte.
BCD(Binary Code Desimal)
Informasi BCD disimpan dalam bentuk packed atau unpacked. Data packed
disimpan dalam bentuk dua digit per byte, sedangkan data BCD unpacked
disimpan satu digit per byte. Rentang digit BCD antara 0000B sampai
1001B BCD unpacked sering digunakan oleh keypad atau keyboard, sedangkan
BCD Packed digunakan untuk beberapa instruksi termasuk untuk
penjumlahan dan pengurangan BCD dalam kumpulan instruksi di CPU.
UNSIGN dan SIGN INTEGER
Data Ukuran Byte data ukuran byte disimpan dalam unsigned dan signed
integer(bilangan bulat tak bertanda dan bilangan bulat bertanda).
Perbedaan dalam bentuk ini adalah bobot dari posisi paling kiri. Untuk
unsign integer nilainya 128 dan untuk signed integer nilainya adalah
-128. dalam format signed, bit yang paling kiri adalah bit tanda
bilangan. Kisaran dari
unsigned integer adalah 0 sampai 255, sedangkan signed integer berkisar
antara -128 sampai +127. Bilangan negatif disajikan dalam bentuk ini,
tetapi disimpan dalam bentuk komplement dua, seperti yang telah
dijelaskan diatas.
UNSIGN dan SIGN INTEGER
Data Ukuran Word Satu ukuran word dibentuk oleh dua byte data. LSB
selalu disimpan dalam lokasi memori paling rendah, dan MSB disimpan yang
paling tinggi. Metode untuk penyimpanan ini disebut dengan format
little endian. Metode alternatif disebut format big endian. Untuk
menyimpan data ukuran word dalam memori, digunakan direktif DW(Define
Word). Namun biasanya data yang berukuran lebih dari 8 bit disimpan
menggunakan format little endian.
SISTEM BILANGAN
Sistem bilangan dengan basis atau radix r adalah suatu istem bilangan yang menggunakan symbol r digit.Untuk menentukan bilangan representasi dilakukan dengan penjumlahan hasil kali tiap-tiap digit dengan r^n.
Contoh :
234,5 = 2 x 102 + 3×101 + 4×100 + 5×10-1
Artinya : 7 ratusan,2 puluhan,4 satuan.dan 5 sepersepuluhan
Contoh :
101111 = 1×25 + 0×24 + 1×23 + 1×22 + 1×21 + 1×20 = 47
Sehingga (101101)2 = (47)10
Konversi ke sistem bilangan desimal dilakukan dengan menjumlahkan bobot-bobot digit.
Contoh sistem bilangan oktal ke bilangan decimal :
(546,4)8= 5×82 + 4×81 + 6×80 + 4×8-1 = 320 + 32 + 6 + 0,5 = ( 358,5 )10
Contoh sistem bilangan heksadesimal ke bilangan decimal :
(E6)16 = Ex16 + 6 = (230)10
KONVERSI BILANGAN
Contoh konversi bilangan desimal ke bilangan biner :
(41,6875)10 = (101001,1011)2
Konversi antar sistem bilangan biner,oktal dan heksadesimal penting pada komputer digital.Satu digit oktal berkorespondensi dengan 3 bit biner, dan 1 digit heksadesimal berkorespondensi dengan 4 bit biner.
Sistem bilangan dengan basis atau radix r adalah suatu istem bilangan yang menggunakan symbol r digit.Untuk menentukan bilangan representasi dilakukan dengan penjumlahan hasil kali tiap-tiap digit dengan r^n.
- Sistem bilangan Desimal
Contoh :
234,5 = 2 x 102 + 3×101 + 4×100 + 5×10-1
Artinya : 7 ratusan,2 puluhan,4 satuan.dan 5 sepersepuluhan
- Sistem bilangan Biner
Contoh :
101111 = 1×25 + 0×24 + 1×23 + 1×22 + 1×21 + 1×20 = 47
Sehingga (101101)2 = (47)10
- Sistem bilangan Oktal dan Heksadesimal
Konversi ke sistem bilangan desimal dilakukan dengan menjumlahkan bobot-bobot digit.
Contoh sistem bilangan oktal ke bilangan decimal :
(546,4)8= 5×82 + 4×81 + 6×80 + 4×8-1 = 320 + 32 + 6 + 0,5 = ( 358,5 )10
Contoh sistem bilangan heksadesimal ke bilangan decimal :
(E6)16 = Ex16 + 6 = (230)10
KONVERSI BILANGAN
Contoh konversi bilangan desimal ke bilangan biner :
(41,6875)10 = (101001,1011)2
Konversi antar sistem bilangan biner,oktal dan heksadesimal penting pada komputer digital.Satu digit oktal berkorespondensi dengan 3 bit biner, dan 1 digit heksadesimal berkorespondensi dengan 4 bit biner.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar